“Gimana ini Bu??” tanyaku
“gini nak...” Beliau secara perlahan-lahan menuntunku kemasa
depan yang lebih baik, beliau memberi pencerahan dan arahan.
“wah, terimakasi bu…”
mulai sejak itu pula aku lebih giat untuk menyukseskan
strategi kedepannya bagaimana caranya untuk menyiapkan amunisi dalam hal
menuntaskan berbagai macam perencanaan yang telah aku susun yaitu dalam tahap
awal aku harus berhasil menjadi juara kelas dan sekolah. aku sadar nilai dan
pengetahuan itu sangat penting peranannya untuk menentukan dan berperan penting
untuk dipertimbangkan untuk masuk berjuang di perguruan tinggi negeri.
Perjuanganku untuk masuk perguruan tinggi negeri tak
berhenti begitu saja,
“nis kamu ikut bimbel di mana?” tanyaku
“aku ikut bimbel yang dulu” jawab nisma
“aku ikut ya nis… buat tambah pengalaman”
“nanti kita daftar bareng-bareng ya ris?” Tanya nisma
“oke nisma, gmana kalau kita ajak juga maratus…”
“ia kalau ia mau?” jawab nisma dengan santai
Bareng-bareng kami mendaftar salah satu bimbel yang ada di
kotaku.
Sejak itu aku nekat untuk masuk kekampus yang mempunyai
kualitasnya setara dengan kampus berkelas dunia dan kebanggaan bangsa ini
dengan doa,
”kamu daftar undangan dimana?” Tanya si arif
“di UB” jawabku
“adek kalo kamu sangat ingin dan memutusakan untuk masuk UB
kamu harus siap dengan segala bentuk ejekan dan underestimate dari pihak di
sekeliling kamu dan ingat kamu harus selalu mempertebal telinga kamu agar kamu
tetap kuat untuk bertekat masuk UB dan itu pun tak hanya satu orang yang
mengomentari sepeti itu namun banyak pihak” penjelasan panjang dari arif
sampai-sampai aku bilang ke bapakku apabila aku ingin masuk
UB
“Pak, aku ingin kuliah di UB… doakan semoga bias masuk ya…”
“ia nak moga sukses bias masuk” nasehat dari bapakku
“oh ia, gimana kalau gak ketrima” rasa cemasku mulai datang
“kulaiah di tempat bapak aja nak” jawab bapakku
“appa???” aku terkejut
“Bapak tak mau kamu putus sekolah nak. Kalau di sana gk bisa
di tempat bapak kan masi bisa” begitu solusi dari bapakku
aku harus siap, apabila
gagal masuk UB karena kuliah aku siap untuk kuliah di luar Pulau yang jauh. Bapakku
sudah tak tinggal serumah lagi dengan aku karena beliau menanganai masalah
pembiayaan hingga aku duduk di bangku sekolah menengah atas
Tak selang beberapa lama rasa hati yang bangga kembali
tergoyang karena perasaan was-was dan khawatir datang kembali
“ris pengumuman SNMPTN di majukan sekarang” kata farida
“yang bener lo” jawabku terkejut
selang beberapa jam kemudian aku bingung bergegas mengecek
nomer pendaftaran dan tanggal lahir untuk melihat akunku pada pengumuman ini.
setelah beberapa lama aku mencari itu ternyata tak membuahkan hasil yang
maksimal karena hal yang aku cari tersebut tak ada dan ternyata belum
beruntung.
“kamu kertima apa gk?” tanyaku pada arif
“belum tahu aku… karena aku lagi keluar kota. Kalau kamu?”
jawab arif
Tanpa menjawab, aku bertanya pada temenku lagi
“maratus kamu ketrima apa gk?” sms aku pada maratus
“belum berntung ris” balasannya dengan sedih
“yah… sama…” aku ikut sedih
Aku sempat bingung, karena aku harus berbuat apa lagi. Karena
kalau gk ketrima di UB, aku kuliah di luar jawa, padahal aku pengen masuk
merasakan ilmu dari UB.
“kamu masi bisa daftar lewat SBMPTN ris” kata kakak
tingkatku yang kuliah di UB
“gimana caranya??” tanyaku penasaran
“bukak aja akun SBMPTN”
“oke” jawabku
Aku buka-buka dan memang hamper sama dengan daftar SNMPTN.
tapi ada sesi tesnya.
“da, aku daftar SBMPTN. Kamu daftar pa gk?” tanyaku
“ia, aku daftar, kamu daftar di mana?” Tanya dia
“aku di UB”
“sama, kalo gitu berangkat tes bareng aja gmana” ajakan
farida biar gk sendiri-sendiri
“oke” jawabku
Tapi di sisi lain, aku jga daftar di salah satu Poltekes di
malang dan juga poltekes di kediri. Jadi aku daftar 3 sekolah
Hari demi hari telah terlewati. Ketika tes SNMPTN aku
berangkat dari tulungagung bersama teman-teman.
“kalian siap??” Tanya salah satu temanku
“siiiap…” jawak kami serentak
Dengan begitu tidak ada rasa keraguan ketika mau berangkat
tes. Namun ketika aku mulai mengerjakan soal-soal, ternyata sulitnya bukan
main. terasa waktu tak lama karena soal yang begitu sulit.
“gimana soalnya tadi??” Tanya farida
“sulit bgt da…”
“wah, sama saja. Tapi semoga bisa masuk” farida bersikp
tenang
“aamiin…” jawb serentak
Pengumuman SBMPTN pun aku ragu bisa ketrima. Dan ternyata apa
yang aku fikirkan terjadi. Aku belum beruntung bisa masuk.
“gagal lagi, gagal lagi” sikapku yang lesu
“tenang kan masi ada SM” jawab farida
“oke lah” ku jawab dengan keraguanku
Mendaftar SM begitu banyak persyaratan yang dibutuhkan. Hingga
ibu aku juga ikut andil besar dalam pendaftaran ini.
Tak lama tes seleksi mandiri UB di laksanakan. Saat itu bener-bener pesimis.
“gimana tadi
nak?” Tanya ibuku
“lumayan
sulit bu, gimana ini kalau tidak keterima?” rasa takut menghampiriku
“pasti
bisa nak, ibu akan selalu mendoakan kamu nak” ibuku yang selalu memberi motivasi
Aku banyak
berdoa memohon kepadaNya untuk universitas yang tebaik buatku dan Q berharap
agar diterima di UB IK ini.
Pengumuman hasil SM UB adalah yang menententukan aku. Q kaget setengah mati. Rasa senang,terharu dan tangis campur aduk gak karuan ketika mendengar aku di trima di UB.
Pengumuman hasil SM UB adalah yang menententukan aku. Q kaget setengah mati. Rasa senang,terharu dan tangis campur aduk gak karuan ketika mendengar aku di trima di UB.
“Ris kau
ketrima apa gk?” farida Tanya kepadaku
“alhamdulilah
aku ketrima da” jawabku dengan semangat
“selamat
ya…” farida ikut gembira
Q bener-bener
gak nyangka bahwa Q diterima karna saingannya memang sangat banyak sehingga
peluang itu menjadi sedikit. Tapi harapan itu memang selalu ada dan sangat
besar. Jadi,,
”Jangan
pernah berhenti berharap karna harapan itu yang membawa Qt kepada kesuksesan”
pesan dari arif
“ia sayang”
jawabku
“kapan
Ospek?” Tanya arif
“kalau gk
salah 9 sept…” jawabku degan semangat
“masi
lama, tapi jangan santai-santai, karena itu bukan akhir masuk UB, tapi awal
dari perkuliahan” sedikit motivasi dari arif
“ia, maksi
dukungannya” jawabku
Sebelum pelaksanaan
ospek, tak sedikit penugasan bagi maba UB. Sampe-sampe lupa waktu, larut malam
masi buat tugas ospek.
Walau
kadang minta bantuan teman-teman buat mengerjakan tugas ospek. Sambil sharing
dan berkenalan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar