Teh panas memang akan menjadi dingin, jika di biarkan terlalu lama dan di tinggalkan begitu saja
Begitu pula
Tiap masalah yang datang menghampiri, dan kita biarkan begitu saja tentu akan reda dengan sendirinya
Namun hal tersebut akan meinggalkan luka, hidup ini terasa kosong tak ada yang rasa gairah dalam hidup
Mengalahlah
pada panasnya Teh, untuk menikmati teh yang terbumbui gula seingga
membuatnya manis, dikit demi sedikit akan terasa nikmatnya teh yang
sebenarnya
Masalah yang datang harus kita selesaikan, meskipun kita
berada di situasi yang panas, bersabar sedikit dengan setuasi yang
memanas, sejalan dengan penyelesaian masalah, lama-lama masalah tersebut
akan reda dengan sendirinya
Siapa yang menanam dia akan memanen, menyelesaiakan masalah yang terasa berat, akan menghasilkan rasa yang berbeda.
Rasa tenang, nyaman menjalani hidup dan senantiasa melakukannya dengan tersenyum gembira
dengan masalah, yang akan selalu hadir dan untuk di selesaikan
Membiarkan masalah??
Tak ada yang berjalan lancar apabila kita tak mengusahaknnya untuk berjalan lancar
Tak ada yang berjalan manis, jika kita menhindari segala rangkaian proses yang yang mengarahkan pada tujuan yang kita inginkan
Seperti halnya TEH, tak akan manis jika tidak di beri pemanis, tak akan segar jika tidak di beri es, semua akan datar, saat kamu memutuskan untuk berhenti berusaha
Tawar, membosankan, dan pahit pada akhirnya
Tak ada yang berjalan manis, jika kita menhindari segala rangkaian proses yang yang mengarahkan pada tujuan yang kita inginkan
Seperti halnya TEH, tak akan manis jika tidak di beri pemanis, tak akan segar jika tidak di beri es, semua akan datar, saat kamu memutuskan untuk berhenti berusaha
Tawar, membosankan, dan pahit pada akhirnya
Perkembangan Olahraga Abad Pertengahan (500-1500 AD)
Pada abad 14-15 setelah ditemukannya bahan peledak (dynamit), kehidupan para Ritter semakin memudar dan akhirnya lenyap. Hal ini karena besi (harnas) mereka tidak mampu dipergunakan sebagai sarana beladiri yang memadai melawan tamuan baru tersebutBAB IIIArtes LiberalisPerkembangan olahraga abad pertengahan ini ditandai dengan munculnya gereja dan biara (katolik), sebagai lembaga pendidikan umat. Pada awal perkembangannya, pelajaran yang diberikan bersifat sangat mendasar dan dinamakan pelajaran umum, terdiri atas 3 (tiga) pelajaran, yaitu: membaca, menulis, dan berhitungPada perkembangan berikutnya, akhirnya pelajaran-pelajaran yang diberikan diperluas, dan perluasan pelajaran itu dikenal dengan sebutan tujuh Artes Liberalis (artinya perluasan bebas) atau kadang di sebut juga dengan istilah Vrijen Kunsten.Tujuh Artes Liberalis tersebut terdiri atas tujuh pengetahuan yang dapat dikelompokkan ke dalam du kelompok yaitu Trivium dan Quadrivium. Trivium, adalah tiga pengetahuan yang termasuk dalam kategori ilmu sastra-filsafat, sedangkan Quadrivium, adalah empat pengetahuan yang dapat dimasukkan dalam kategori dalam ilmu pasti-alam.Trivium, merupakan 3 (tiga) ilmu termasuk kategori Sastra-filsafat, yang terdiri atas:1. Gramatica (tulis menulis)2. Rhetorica (berbicara secara sistematis; srtuktur, irama, intonasi)3. Logica/dialetica (berfikir)Quardrivium, merupakan 3 (tiga) ilmu termasuk kategori Pasti-alam, yang terdiri atas:1. Aritmatica (natural mumber system)2. Mathematica/geomertica (hitung dan ukur)3. Astronomia4. Musica (harmonisasi)Perkembangan Olahraga Abad Pertengahan dapat dibagi dalam dua dekade, yakni yang pertama decade Agustinus dan yang kedua decade Thomas Van Aquiro.1. Agustinus (354-430 AD)Pada decade agustinus ini, masalah pemeliharaan fisik tidak diperhatikan. Alasan yang dikemukakan, pada saat itu kejatuhan bangsa Romawi yang sempat menguasi sebagian wilayah di berbagai belahan dunia adalah karena melakukan kultus terhadap badanUntuk itu pada decade ini, hidup lebih dipandang sebagai persediaan untuk menjadi warga Tuhan, sesuai dengan ajaran agama Kristen2. Thomas Van Aquino (1224-1274 AD)Pada decade Thomas Van Aqunio ini, kembali diyakini bahwa badan dan jiwa adalah satu kesatuan, yang perlu secara bersama-sama mendapatkan perhatian yang proporsional.Akan tetapi yang terjadi tidak seperti yang dicita-citakan oleh Aqunio, karena latihan jasmani masih sangat sedikit dilakukan dan dilakukan secara “lain” (dalam artian tidak sesuai dengan cita-cita ‘kesatria’, yang dijadikan acuan konsep/pemikiran oleh Aqunio).Akhirnya pada masa ini, lebih diutamakan cita-cita yang berintikan pada masalah kehormatan, keberanian, serta sopan santun.Berbagai letihan keterampilan berikut merupakan isi dari tujuh Probitates atau ketangkasan pendidikan para Ritter (Kesatria), yaitu sebagai berikut:1. Mengendarai Kuda2. Berenang3. Memanah4. Bermain anggar5. Berburu6. Main catur, dan7. Mengarang syairJika diperhatikan nampak bahwa dalam tujuh probitates dikembangkan aktivitas yang bersifat fisik serta non fisik.Ada dua macam pendidikan yangberkembang pada masa abad pertengahan, yaitu:1. Schoola InteriorPendidikan ini dilaksanakan di dalam lingkungan gereja. Tujuannya untuk membentuk ahli agama dan pegawai gereja2. Schoola EksteriorPendidikan ini deselenggarakan di luar gereja. Materi pembelajaran yang diberikan terdiri dari tujuh Artes Liberalis/Vrije Kunsten (= pengetahuna bebas)Dengan adanya dua macam pendidikan yang diselenggarakan pada masyarakat di abad pertengahan ini, maka terbentuk dua kelompoaj masyarakat yang berpengeruh, yaitu:1. Penyiar AgamaKelompok masyarakat ini menekankan pada kehidupan kelak di akherat, sehingga kehidupan di dunia harus di jadikan sebagai persiapan ke kehidupan akherat. Segala hal yang bersifat duniawi diremehkan.2. Kelompok RitterKelompok masyarakat ini adalah kelompok yang feudal dan menekankan pada hal-hal yang bersifat militer.Ciri-ciri khas secara fisik kelompok ini adalah senantiasa berkuda dan berpakaian besi (= harnas). Sedangakn ciri sifat atau karakter secara kejiwaan yang menonjol adalah mereka memiliki harga diri yang tinggi. Aktivitas jasmani/olahraga/permainan yang biasa dilakukan oleh kelompok ini adalah main bola, panahan, anggar, tari-tarian, dan permainan secara bowling.Apabila dilihat berdasarkan golongan masyarakat yang ada, masyarakat di abad pertengahan dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu;1. RohaiawanGolongan ini adalah mereka yang biasa disebut sebagai kaum gereja.2. Ritter/ksatriaGolongan ini yang mementingkan aktivitas/latihan jasmani.3. Rakyat BiasaGolongan yang satu ini lebih bersifat sebagai peniru, mana yang disukai atau dirasa bermanfaat akan di tiru.Ini pendidikan Ritter adalah kekutan, ketangkasan berkuda dan kemahiran menggunakan senjata.Proses pendidikan untuk dapat menjadi seorang Ritter melalui tiga tahapan, yaitu:1. Usia 0-7 tahunPada usia ini anak diasuh oleh ibunya untuk dipersiapkan menjadi Page atau calon Ritter. Keterampilan yang diberikan adalah belajar naik kuda, bermian anggar, berburu, lari, lompat, memanjat, gulat, lempar, main bola, renang, selam, dan tari.2. Usia 8-14 tahunDi tahap usia ini status anak meningkat sebagai pembantu Ritter/Scildknaap.3. Usia 15-21 tahunPada tahap ini seorang anak didik akan meningkat sebagai Ritter, setelah berhasil melalui berbagai prosesupacara, yang terdiri dari: mengucilkan diri, mandi air panas, serta mengakui dosa-dosanya dan di akhiri dengan berdoa di gereja.
sumber:
Margono (2006). Sejarah Olahraga. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta,
materi dasar Gangguan kejiwaan
- Neurasthemia
- Seluruh badan letih
- Tak semangat
- Sukar mengingat dan memusatkan perhatian
- Rasa ingin marah
- Sukar tidur
- Kepala pusing
- Hysteria
- Lumpuh
- Chramp
- Kejang
- Mustrim (hilang kemampuan bicara)
- Gejala-gejala yang berhubungan dengan mental al:
- Hilang ingatan (amnesia)
- Kepribadian kembar (double personality)
- Mengelana secara tidak sadar (fugue)
- Jalan-jalan sedang tidur (somnambulism)
- Psychasthenia
- Phobia
- Obsesi
- Kompulsi
- Paksaan mengulangi pekerjaan
- Paksaan mengikuti aturan-aturan tertentu
- Paksaan atau aturan-aturan tertentu
- Compulsif magic
- Anti social compulsive
- Mencuri terpaksa
- Festishim (mengumpulkan barang-barang milik lawan jenis)
- Compulsive yang berhubungan dengan seksuil
- Gagap
- Ngompol
- Kepribadian psychopath
- Ke-up normalan
- Onani (mastrubasi)
- Homo seksuil
- Sadism (sadis terhadap pasangan > jika dalam keluarga)
Sakit Jiwa
Ada 2 macam:- Adanya kerusakan pada anggota tubuh
- Disebabkan gangguan-gangguan jiwa yang
Coluna Vertebralis
Berikut sedikit ulasan tentang perbedaan coluna vertebralis
gambar ruas-ruas tulang punggung atau vertebra |
Oss Vertebrate berjumlah 33 ruas, terdiri dari
- 7 ruas tulang servical
- 12 ruas tulang toracal
- 5 ruas tulang lumbal
- 5 ruas tulang sacral
- 4 ruas tulang coccygeal
Fungsi oss vertebrate adalah melindungi struktur tulang belakang
Perbedaan dari masing-masing tulang:
- Oss cervical
Terdapat Dens Aksis, procecus spinosus yang berbeda dan bercabang 2, lubang di tengahnya yaitu foramen tranversarium
Di awai dengan tulang atlas, tiap tulang cervical mempunyai tonjolan bagian depan (tuberculum anterior) bagian belakang (tuberculum posterior). Terdapat lubang di tengahnya sebagai foramen transversarium. Di bagian lateral terdapat procecus transversus. Vertebrate cervicalis yang kedua jika akan bersendi ke atas dengan tulang atlas atau vertebrate cervicalis 1, jika ke bawah akan bersendi dengan vertebrate cervicalis 3, ruas yang ke-2 mempunyai tonjolan yang di namakan Dens Aksis, itu ciri yang di miliki ruas yang ke-2
- Oss toracal
Terdapat corpus bertebrae di bagaian atas yang akan bersendi dengan ruas di atasnya. Procecus Spinosus di bagian belakang dan di bagian depan terdapat procecus transversus. Facies articularis superior yang akan bersendi dengan ruas yang ada di atasnya dan facies articularis inferior dengan bawahnya, bangunan ini akan membentuk articulatio costo vertebrate. Fovea costalis transversalis akan bersendi Caput coste
- Oss lumbal
Merupakan bangunan yang terbesar dari vertebrate yang lain. Bangunan yang salah corpus verebrate, di bagian beakangnya terdapat foramen vertebrale yang akan di tempati foramen brtebrale. Facies articuaris superior di bagian atasnya dan di bagian bawanya facies articuaris inferior. Ciri yang menonjol ialah procecus tranversus ada 3, yaitu procecus spinosus bagian posterior, procecus costarius di tengahnya dan ukuran kecil, procecus accecorius bagian lateral. Foramen inter vertebrale merupakan lubang bagian samping
- Oss sacral
Tulang yang sangat spesifik di banding ertebrate yang lainnya. Terdiri dari 2 facies, bagian belakang facies dorsal bagian depan facies ventra. Di puncaknya terdapat tonjolan cromon orium di bagain bawah terdapat ala oksisacrim, di bawahnya terdapat garis-garis linea tranversa sebagai pemisah os sacral satu, scral dua dan sampai lima. Di samping itu terdapat lubang-lubang foramina sacralia anterior bagian depan dan bagian belakang foramina scaralia posterior. Bagian tengah terdapat lubang dari atas ke bawah di sebut canalis sacralis. Bagian balakang terdapat crista sacralis mediana yang mirip procecus spiosus vertebrate yang lain, bagian lateralnya terdapat crista scaralis medialis, bagian lateralnya lagi terdapat crista sacralis lateralis sisa tempat procesus teransversus vertebrate. Di ujung oss sacrum terdapat ujung bagian bawah yang disebut cornu sacralis. Di samping itu terdapat lubang yang di sebut hiatus sacralis. Pada orang dewasa oss sacrum ini akan mengembang dan menekan bagian atasnya yang di sebut lumbalisasi
- Oss coccygeal
Langganan:
Postingan (Atom)