Jalan Ceritaku (puisi rindu)

terbuai angin malam dalam gulita
enggan membuka mulut menjadi kata
terdiam dalam penantian malam semu
terasa sangat lamban tak da yang bisa ku perbuat
bersama tetesan air menhujani tubuhku
terpecahkan berkali-kali, untuk bersendiri
daun yg lepas dari ranting tak akan menjadi apa-apa
cumbu sajakmu mengingatkanku
kasmaran karam meninggalkan hutang
ternikmatkan sakit kerinduan
bertatap mata adalah obatnya
walau sekejap mata nan jauh di mata
dari segala nyeri yg berdiang di dada
engkaulah satu-satunya nyeri yang membuatku tersenyum dalam kesepian
pertemuan ini hanyalah puisi luka yang tak mampu dipulihkan penyairnya
mengungakap isi hati tanpa orang tahu
tiap satu huruf menjadi makna tersendiri

Tidak ada komentar: